BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 13 Maret 2010

Profil Sony J-Rocks






Nama : Sony
Gaya Permainan : Rock
Band Saat ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Muse, Alicia Keys, The Beatles, Jimi Hendrix, RHCP, Siti Nurhaliza, Steve Vai
Posisi Dalam Band : Lead Gitaris
Gitar Yang Digunakan : Marlique Deluxe series (Pick Up VR extreme keluaran Tesla Pick Up Korea), PRS.SE Camouflage, TelecasterAmpli : Head Cabinet Carvin Legacy
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Nama Sony sebenarnya belum sepopuler gitaris-gitaris papan atas Indonesia seperti Eet Sjahranie, Abdee Negara, Jikun, dll. Namun di kalangan fans-fans musik Japanese Rock Indonesia, gitaris satu ini dikenal secara luas karena sedang populer berkat suksesnya penjualan album Topeng Sahabat bersama grupnya, J-RockStar (JRS).
J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. JRS mengadaptasi musik L'Arc~en~Ciel dan beberapa artis Jepang lainnya. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa.
Uniknya lagi band ini memiliki pembenci dan penggemar yang cukup loyal. Saya sering menemukan beberapa keluhan dari para penggemar musik-musik Japanese Rock terhadap JRS karena musik yang terdapat di album perdana JRS sangat 'wannabe' dengan musik-musik Laruku. Bahkan dari kostum sampai video klip bisa dibilang sangat mirip. Selain itu JRS dianggap kurang etis karena memakai nama J-Rocks sebagai nama band. Hal itu dianggap mempersulit dan membingungkan orang untuk menyebut J-Rocks (nama band) dengan J-Rocks (jenis musik). Beberapa orang di berbagai forum, mailing list, dan friendster bahkan sering menyebut judul lagu-lagu Laruku untuk menyebut judul lagu JRS. Beberapa orang sering menyebut C'est la vie untuk menyebut lagu JRS yang berjudul Ceria, dll.
Namun banyak juga yang tadinya mencaci-maki, mendadak jadi bungkam begitu melihat penampilan live J-Rock's. Pasalnya Sony punya skill bermain gitar diatas rata-rata. Dalam sebuah penampilannya di TV, ia dan sang vocalis yang juga gitaris, Iman, bermain sambil sedikit beratraksi dengan memainkan gitar di punggung. Kesuksesan JRS dipasaran tak lepas dari polesan Bongky (BIP) dan UJI (ex The Brur) yang memproduseri album ini. Kemampuan JRS semakin terasah tajam, aransemen musik mereka juga semakin variatif tanpa menghilangkan gaya khas quartet ini.Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya J-Rock's. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow). Selain itu JRS juga selalu menampilkan sajian secara visual, sesuai dengan konsep musik-musik Japanese Rocks. Pokoknya band ini memang sangat keren. ;)
Prestasi Sony dengan J-Rock's membuat pabrik gitar Marlique mengendorse nya bersama salah satu gitaris Slank, Ridho.

Profil Iman J-Rocks






Nama Lengkap : Iman Taufik Rachman
Tanggal Lahir : Jakarta / 19 Juli 1982
Zodiak : Cancer
Gaya Permainan : Rock, Blues
Pengalaman Band : Funky Kopral
Band Saat Ini : J-Rock's
Pengaruh musikal : L'Arc~en~Ciel, Malice Mizer, Yngwie Malmsteen, Judy & Mary, Evergreen musik, Muse, RHCP, Nirvana, dll
Posisi Dalam Band : Vocalis, Gitaris, Pianis, Song Writter
Gitar : Fender Strat thn 73 (0,11) & G n L Tele (0,10)
Efek : Boss GT-8 & JJ Tube Breaker
Ampli : udah dijual, lagi nyari
Gear Lainnya : Samsons wireles.. EV MIC KONDENSOR
Prestasi : Juara 1 Nescafe Get Started 2004
Buku Favorit : Komik2 Jepang, Buya Hamka, Imam Al Ghazalli, dll
Album Favorit : All Nirvana album, all Yngwie Malmsteen album.. Jimi Hendrix.. SRV album... Tower of Power versi live.. Burning Organ (Paul Gilbert).. Cacophony.. All Extreme Album.. All L'Arc~en~Ciel album... Metallica Black Album... Sex Pistol (Neverind The Bollocks).. Slank (SUIT2 HE2X), Michael Jackson the greatest hits... Andy Williams The Greatest Hits.. Slipknot (Iowa), dll

Iman sudah mulai mengenal musik semenjak masih bayi. Saat itu ia sudah sering mendengarkan musik jazz, blues, hingga musik sunda dari keluarganya. Mulai memainkan gitar karena 3 nama besar : Jimi Hendrix, Kurt Cobain, dan Yngwie Malmsteen.

Saat band Funky Kopral mengadakan audisi untuk mencari gitaris, ia kemudian ikut dan terpilih sebagai gitarisnya. Di band itu ia mulai exist dari tahun 2001 awal hingga 203 akhir. Kemudian setelah keluar dari Funky Kopral, Iman kembali menghubungi temannya, Wima untuk menjalankan konsep band yang pernah ia rencanakan semenjak SMA. Karena sulit mencari vocalis yang cocok, akhirnya Iman lah yang mengambil posisi vocal. Awalnya band ini sempat menjadi spesialis atau band cover untuk Laruku. Kemudian karir mereka mulai menanjak setelah sukses di sebuah kompetisi musik.

J-Rocks (JRS) memang masih baru dalam industri musik. Nama mereka mencuat setelah menjadi finalis dan akhirnya keluar sebagai juara pertama kontes musik yang diselenggarakan oleh Nescafe. Beberapa saat sebelum J-Rock Star mengikuti event Nescafe Get Started ini, Iman cs merubah nama J-Rock Star menjadi J-Rock's saja. Pada babak grand final JRS berhasil mengalahkan 2 band saingan, B-Five (dari Makassar) dan Cool Khas (dari Jogjakarta). Memang warna musik yang ditawarkan oleh JRS saat itu belum ada di industri musik Indonesia. Akhirnya band ini mendapat kontrak rekaman dengan label Aquarius Musik. Album perdana pun di release dengan judul Topeng Sahabat. Album ini melempar hits 'Lepaskan Diriku' sebagai hits jagoannya. Video klipnya pun sudah sering tayang di TV. Hebatnya hits ini mampu bersaing dengan album-album dari band papan atas seperti Padi dan Dewa.

Selain lihai dalam permainan gitar dan bernyanyi, skill bermain keyboard dan piano Iman juga sangat baik. Selain berperan sebagai gitaris dan vocalis, ia juga menjadi pencipta sebagian besar lagu-lagu di album perdana J-Rock's. Karakter vocal yang kuat, dengan tehnis dan penjiwaan yang matang, range vocal yang lebar memudahkannya mengambil nada2 yang rendah sampai nada2 tinggi, bahkan tehnik falseto yang tetap terjaga artikulasinya.

Anyway, kini makin banyak bermunculan band-band yang beraliran Japanese Rocks setelah munculnya JRS ini. Hal ini sangat baik untuk variasi jenis musik di Indonesia yang biasanya 'itu-itu saja' (baca: pop mellow).

Pokoknya jangan ngasih dia label "vocalis yang (sekedar) bisa main gitar" sebelum liat permainan livenya. ;). Kini Iman menjadi salah satu instruktur di tempat kursus musik Chics dan sering mondar-mandir di Forum Gitaris.com

Profil Ken L'Arc-en-Ciel






Nama Asli : Ken Kitamura
Tempat/Tgl Lahir : Osaka / 28 november 1966
Tinggi : 178 cm
Berat: 56 Kg
Golongan Darah : AB
Gaya Permainan : Rock
Group Band : L'Arc~en~Ciel (Laruku), Sons of All Pussys (S.O.A.P)
Pengaruh musikal : Jimi Hendrix, Led Zeppeline, Bow Wow
Gitar Yang Digunakan : Fernandes Stratocaster, Fender Stratocaster
Efek : DOD Love Driver
Ampli : Marshall


Ken merupakan salah satu gitaris terpopuler di Jepang. Maklum, ia merupakan personel dari band yang merajai musik Jepang selama beberapa tahun terakhir ini. Bersama Hyde (vocal), Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum) mempopulerkan musik J-Rock (Japanese Rock) secara lebih meluas. Bahkan jika anda memasuki forum-forum musik yang mambahas musik Jepang bahkan Asia, bisa dijamin kalau topik yang membahas band L`Arc~en~Ciel (atau biasa disebut dengan sebutan Laruku), pasti menjadi yang terbanyak di reply.

Ken bergabung dengan Laruku pada tahun 1992 menggantikan Hiro yang hengkang. Padahal saat itu Ken tengah menjalani kuliah di jurusan arsitektur di Nagoya. Tapi karena paksaan dari Tetsu, akhirnya Ken meninggalkan kuliah dan menuju Osaka untuk bergabung. Hal tersebut bertentangan dengan keinginan keluarga yang menginginkan Ken menjadi seorang sarjana. Namun Ken yang punya cita-cita menjadi seorang gitaris rock band akhirnya memutuskan menjadi musisi profesional.

Sebelum bergabung dengan Laruku, semasa SMU Ken sempat memiliki band bernama Bystonewell. Setelah duduk di bangku kuliah, ia diajak oleh teman semasa kecilnya, Tetsu untuk bergabung dengan bandnya. Tahun 1992 terbentuklah L'Arc~en~Ciel. Mereka merilis album perdana berjudul Dune. Album ini tidak isimewa. Namun embrio karakter permainan Ken mulai terlihat. Lagu terbaik dari album ini berjudul Voices.

Pada masa-masa ini nama Laruku belum bisa dibandingkan dengan band Rock Jepang papan atas seperti X-Japan. Baru setelah tahun 1994, saat album Tierra yang memuat hits single Blurry Eyes direlease, nama Laruku makin melejit. Disini Ken menampilkan permainan gitar yang simpel namun cukup berisi.

Album-album berikutnya yang dirilis antara lain, Heavenly, True, Ark, Real, Ray, Smile, dll. Ia dan Laruku juga sempat merilis 2 buah proyek idealis dengan menamakan diri Dark~en~Ciel (yang merupakan versi dark dari L'Arc~en~Ciel) dan Punk~en~Ciel yang memainkan versi punk dari lagu-lagu Laruku. Namun di project Punk~en~Ciel ini Ken bermain sebagai drummer sementara posisi gitar diisi oleh Hyde sang vocalis.

Dilihat dari segi teknikal, sebenarnya tak ada yang terlalu istimewa dari Ken. Ia tidak menampilkan teknik-teknik seperti yang diperagakan gitaris-gitaris virtuoso. Namun ia mampu menempatkan diri pada setiap lagu dan bisa menakar proporsi ritem dan melodi yang sederhana namun enak dinikmati. Disitulah letak kekuatan Ken. Pada hits seperti Blurry Eyes, Flower, dan Driver High anda akan menemukan permainan gitar yang sederhana namun indah didengar.

Selain sebagai player, Ken juga mampu membuat lagu yang bagus. Lagu-lagu ciptaannya antara lain Fourth Avenue Cafe, As If in a Dream, Vivid Colors, Caress of Venus, dan lain-lain. Yang menarik ternyata salah satu lagu ciptaannya yang berjudul Winterfall, diciptakannya saat masih berusia 13 tahun.

Album studio Laruku di Indonesia dirilis pertamakali adalah album Smile yang ternyata memperoleh angka penjualan sebanyak 75.000 copy. Sebuah angka penjualan yang sangat fantastis mengingat nama Laruku tidak populer di media-media utama di Indonesia. Album berikutnya, Awake menyusul kesuksesan album Smile.

Saat ini di Indonesia sedang terjangkit wabah Laruku dan J-Rock musik. Berbagai band tumbuh dan berkembang dengan berkiblat pada jenis musik ini.

Ken juga punya side project selain Laruku. Ia menyebutnya S.O.A.P. (Sons of All Pussys). Salah satu hitsnya yang berjudul Grace, Ken menampilkan permainan gitar yang tidak terlalu jauh beda dengan Laruku. Namun dari segi sound ia menyajikan nuansa yang sedikit lebih alternative.

Profil Yukihiro L'Arc-en-Ciel





Nama Asli Awaji Yukihiro
Panggilan Yukkie
Tanggal Lahir 24 November 1968
Tempat Lahir Chiba, Osaka, Jepang
Tinggi 165 cm
Berat 48 kg
Posisi Drum
Pacar rumornya ia mempunyai kekasih seorang model
Hobby Anime, komputer, mainan
Warna Favorit
Hitam dan Merah
Rata Tengah

FAKTA SEPUTAR YUKIHIRO
Yukihiro merupakan drummer L'Arc~en~Ciel ketiga setelah sebelumnya diisi oleh Pero dan Sakura. Yukihiro resmi menjadi anggota tetap L'Arc~en~Ciel tepat di hari tahun baru 1998. Ia menggantikan Sakura yang terjerat masalah drugs. Ia juga menciptakan beberapa buah lagu untuk Laruku. Ia juga melakukan remixing dalam beberapa lagu (misalnya: Pieces, Larva, dan beberapa lagi). Bahkan album Ectomorphed Work berisi lagu-lagu yang diremix olehnya.

Sebelumnya ia pernah bergabung bersama Zi:Kill pada tahun 1989, lantas pada tahun 1991 ia menjadi drummer untuk band Die in Cries yang kemudian bubar pada tahun 1995. Sebelum resmi bergabung dengan L'Arc-en-Ciel ia berperan sebagai additional member.
Saat masih duduk di bangku sekolah, Yukihiro memainkan gitar. Namun kemudian ia mulai tertarik pada drum dan mulai memainkannya hingga sekarang.
Pada awalnya fans laruku sulit menerima kehadiran Yukihiro, mereka selalu membanding-bandingkan style drum Yukihiro dengan Sakura yang dapat dikatakan telah sejiwa dengan musik Laruku. Namun bagaimanapun juga tidak dapat dibantah bahwa kemampuan Yukihiro pun tidak sembarangan, yang pada akhirnya ia dapat diterima dengan baik oleh fans Laruku.

Yukihiro adalah anggota Laruku yang paling kalem dan cool juga sedikit pemalu. Dalam setiap wawancara ia selalu memberikan jawaban yang pendek dan sederhana. Terkesan bahwa ia hanya akan bersikap ramah terhadap orang-orang yang telah akrab dengannya.

Yukihiro mungkin merupakan anggota Laruku yang paling "cyber" atau melek IT, selain jago nge-remix lagu, ia juga hobi mendesain web, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan komputer. Hal tersebut juga tercermin dalam musik-musik karya Yukihiro yang bercorak trance, industrial (apalah istilahnya?) dengan sentuhan efek-efek komputer, pokoknya unik dan bikin kita bergoyang (bukan dangdut loh).

Profil Tetsu L'Arc-en-Ciel






Nama Asli Tetsuya Ogawa
Panggilan Tetchan
Tanggal Lahir 3 Oktober 1969
Tempat Lahir Osaka, Jepang
Tinggi sekitar 167 cm
Berat ???
Posisi Bass (sekaligus pimpinan Laruku)
Pacar Kaori Mochida, anggota Every Little Thing (berdasarkan rumor yang beredar)
Hobby Mobil, anime (terutama Evangelion), fashion dan belanja.
Warna Favorit Banyak terutama Pink (ya ampun!)
FAKTA SEPUTAR TETSU
Tetsu adalah bassis L’Arc~en~Ciel sekaligus menjabat sebagai ketua grup band tersebut. Dialah yang mengusulkan nama L’Arc~en~Ciel, setelah terinspirasi oleh sebuah film Perancis dengan judul yang sama. Ia juga menciptakan beberapa lagu Laruku bahkan liriknya.
Tetsu adalah anak tertua di keluarganya, ia memiliki 2 orang adik perempuan. Di keluarganya ia sering dipanggil tetchan, hingga akhirnya orang-orang di sekitarnyapun melakukan hal serupa.
Seperti halnya Hyde, Tetsu pernah bergabung dengan klub olah raga di sekolahnya, bedanya ia ikut klub Baseball. Tapi juga seperti halnya Hyde, tak berapa lama ia keluar, sebabnya ia malas dengan berbagai latihan dasar yang harus dijalaninya, ia hanya ingin bermain baseball bukan berlatih.
Tetsu menyukai musik sedari ia kecil. Sejak di kelas satu SLTP Tetsu sudah mendengarkan karya musisi asing. Ia dan Ken (gitaris Laruku) sudah bersahabat sejak mereka masih kecil, karena rumah mereka bertetangga. Mereka bersama seseorang bernama Ko-chan yang usianya lebih tua dari mereka sama-sama menyukai musik. Seringkali setiap Ken dan Tetsu pulang sekolah, mereka berkunjung ke rumah Ko-chan untuk bermain musik. Ko-chan dan Ken memegang gitar, sedangkan Tetsu bermain bass. Setelah beberapa lama, Ko-chan lulus SMU dan bekerja, akhirnya mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Pada waktu ia duduk di bangku SMU, ia mencoba untuk membentuk grup band bersama teman-teman di sekolahnya. Setelah sekian lama mereka membubarkan diri. Lantas Tetsu kembali bersama Ken membentuk sebuah grup band bernama Bystonwell.

Setelah lulus SMU, Bystonwell bubar, ia bekerja paruh waktu di sebuah toko musik, sedangkan Ken melanjutkan sekolahnya ke Universitas Nagoya.
Tetsu kemudian mencoba membentuk grup band. Awalnya ia ingin menjadi vokalis dalam grup bandnya. Akan tetapi setelah melihat penampilan Hyde, ia mengurungkannya.
Tetsu sangat menyukai Anime terutama Shinseiki Evangelion dan Gundam. Asuka Langley, salah satu tokoh dalam anime tersebut adalah tipe wanita favoritnya. Tetsu bahkan menyarankan Hyde untuk menonton anime tersebut.

Tetsu adalah orang yang gila belanja. Berbagai barang elektronik hingga pakaian bermerk ia sikat. Karena itu di rumahnya berlimpah benda-benda elektronik, seperti HiFi, CD player, dan banyak lagi. Dan di dalam lemari pakaiannya tidak ada pakaian yang tidak bermerk (stylish bangget!).
Tetsu adalah satu-satunya anggota L’Arc~en~Ciel yang tidak merokok. Meskipun anggota lainnya merokok seperti setan di sekitarnya, tetap saja ia tidak merokok (teladan buat kita-kita!).

Profil Hyde L'Arc-en-Ciel






Pada saat sedang masa beristirahat/vakum dari L’Arc~en~Ciel pada tahun 2001, HYDE tetap mempertahankan namanya dengan membuat proyek solo dengan memakai namanya sendiri (disini namanya ditulis dengan kapital dan semestinya dengan tulisan huruf kecil biasa), dengan tujuan agar hasrat para fansnya tetap terpenuhi. Dengan mengambil keuntungan dari kesempatan untuk bersolo karir, HYDE lebih mengembangkan style musiknya dan membuatnya menjadi lebih beragam, seperti yang terlihat di rilisan 2 full-length album Roentgen dan 666. Walaupun L’Arc~en~Ciel melanjutkan aktivitas pada tahun 2004, HYDE tetap melanjutkan karir solonya dengan beberapa pertunjukan live dan perilisan single “COUNTDOWN” pada Oktober tahun 2005.

Penulis : Niji (2005-11-16)
terjemahan : Nyan (2007-10-30)
BIOGRAFI
Hidup sebagai seorang anak tunggal yang tumbuh di pinggiran Osaka, HYDE mempunyai masa kecil yang cukup normal, terlepas dari fakta bahwa sang ibu dulu sering mendandaninya seperti perempuan. Berpengaruh atau tidaknya hal tersebut pada gaya dan kemampuan musikalitas HYDE, satu hal yang pasti: HYDE telah melewati garis antara sensitif, penghibur feminin, dan rocker punk yang bergaya berandalan dengan karir solo bertajuk namanya sendiri. HYDE keluar dari tipikal rocker Jepang, mengejutkan setiap orang dengan variasi dalam musikal dan gaya visualnya.

Karir HYDE di dunia musik berawal dari band yang tidak berumur panjang yaitu Jerusalem’s Rod sebagai gitaris dibawah nama Hide (yang adalah nama aslinya). Sampai akhirnya ia ditemukan oleh Tetsu yang membawa karirnya melambung. Walaupun sebelumnya ia berencana untuk tetap menjadi seorang gitaris, akan tetapi Tetsu bersikeras agar Hide bergabung dalam bandnya sebagai vokalis. Bersama mereka membentuk L’Arc~en~Ciel pada tahun 1991. Hide segera mengganti namanya menjadi Hyde, mengambil ide dari novel klasik Dr. Jekyll and Mr. Hyde oleh Robert Louis Stevenson, dan lalu mengubah huruf kapital H menjadi huruf kecil.

Seiring Laruku mulai beranjak tenar, hyde mulai merenungkan diri untuk bersolo karir. Terutama pada tahun 1997 dimana drummer Laruku, Sakura, meninggalkan band karena tuduhan kriminal. Proyek tersebut tidak membuahkan hasil apapun sampai Laruku memutuskan untuk hiatus pada tahun 2001. Hyde pun memutuskan merubah namanya ditulis dalam huruf kapital dan mengecat rambutnya menjadi pirang. Kemudian HYDE mengambil langkah jauh dari akarnya sebagai vokalis Laruku, membuat semua komposisi dan lirik untuk lagu-lagunya yang baru. Pada bulan Oktober tahun 2001 ia merilis Evergreen dibawah labelnya sendiri, Haunted Records sebagai cabang dari Ki/Oon. HYDE mengejutkan fans dan kritikus dengan melodi gitar yang lesu dan lirik-lirik yang sensitif. Dengan perilisan Angels Tale dan Shallow Sleep, ia melanjutkan trend melodi-melodi manis dari gitar akustik, serta tambahan track dalam singlenya dengan lagu yang sama namun dalam bahasa Inggris. Pada Maret 2002, HYDE merilis solo album full-length pertamanya, Roentgen. Kumpulan lagu-lagu dari album tersebut berisi gaya mellow yang sama, membiarkan HYDE mengekspresikan sisi sensitifnya.

Pada April 2002, HYDE sekali lagi mengejutkan para fans dengan membintangi film Moon Child dengan sesama vokalis, Gackt, walaupun sebelumnya ia telah mengakui bahwa ia ragu untuk mencoba dunia akting. Film tersebut sukses di bioskop-bioskop jepang, begitu pula duet musikal antara HYDE dan Gackt berjudul Orenji no Taiyou (オレンジの太陽), yang dirilis dalam album Crescent milik Gackt. Ini memuaskan publik sampai perilisan single keempat HYDE, HELLO. HYDE sekali lagi mengubah gayanya, berganti dari simpel dan melodius ke gitar elektrik dari heavy hard rock. Dengan warna rambut yang lebih gelap dan setelan punk-rock, HYDE kembali ke dunia musik dan siap untuk menggebrak. Setelah sedikit melembutkan gayanya dengan HORIZON pada November 2003, HYDE merilis solo album keduanya, 666 (dibaca roku roku roku sebagai pelafalan bahasa Jepang dari rock rock rock). Album tersebut mengumandangkan keberadaan yang lebih kuat dari yang pertama, menunjukkan satu lagi sisi HYDE sebagai anak nakal musik rock.

Sebelum perilisan album keduanya, HYDE mengumpulkan kembali dengan seluruh anggota Laruku pada Juni dan Juli 2003 untuk tujuh hari konser bersama di Shibuya, Tokyo. Dengan perilisan single Laruku berjudul READY STEADY GO, HYDE memperlambat aktivitas solonya. Ia sedikit kembali ke akting dengan perilisan film Last Quarter pada Oktober 2004, perilisan ulang Roentgen dimana seluruhnya dalam bahasa Inggris, dan perilisan koleksi PV-nya berjudul Roentgen Stories. Namun sebagian besar ia tetap sebagai vokalis dari Laruku, sampai Oktober 2005 dengan perilisan single barunya COUNTDOWN, mungkin mengintai hiatus lain dari Laruku.

Dari awal karirnya, kehidupan pribadi HYDE telah kurang lebih menjadi misteri publik. Nama asli dan tanggal ulang tahunnya tidak pernah diberitahukan. Ia hanya diketahui kadang-kadang berkencan dengan bintang pop sampai pernikahannya dengan aktris Megumi Oishi pada Desember 2000. Ia melahirkan anak pada November 2003, walapupun nama dan jenis kelaminnya tak pernah diberitahukan kepada publik.

Walaupun gaya bermusik dan visualnya berubah dan kehidupan pribadi yang terselubung, HYDE tetap menjadi favorit para fans dalam komunitas rock Jepang dengan lagu-lagunya yang telah digunakan dalam iklan televisi dan film-film. Kesuksesannya tidak hanya di Jepang saja, bagaimanapun, dengan perilisan album 666 di Jerman pada September 2005. Dengan suara yang kuat dan kepercayaan diri bermain gitar, HYDE membuktikan untuk meninggalkan efek yang akan bertahan lama dalam genre musik rock Jepang

Kamis, 11 Maret 2010

sejarah j-rocks







Sebelum ada J_rocks, Iman adalah anggota band Funky Kopral (2001) sebagai gitaris additional tetap. Saat di Funky Kopral Iman ketemu ama Sony yang kala itu ikutan audisi gitaris yang diadakan Funky Kopral. Berawal dari situ, Iman mengajak Sony buat bikin band aliran Jepangan. Sebelumnya Iman telah bareng ma Wima yang emang mereka dah ngeband sedari SMA, dan gayung bersambut Sony pun mau gabung dengan bonus temennya Anton sebagai penggebuk drum, karena nyari tukang nyanyi gak dapet-dapet maka ya udah lah Iman saja yang jadi tukan pegang speaker (pertanyaan #1 : berarti dulu Iman gtw klo suaranya bagus ya??!!), maka jadilah sebuah band bernama J-Rockstar pada sekitaran tahun 2003.
(pelajaran #!1 : jangan takut untuk mencoba, kamu ga akan taw sebelum kamu mencoba)
Aksi J-Rockstar pun berlanjut dengan iseng-iseng ikotan kontes musik Nescafe, dan malah jadi jawaranya, sampai akhirnya Aquarius Musikindo tertarik sama mereka dan mengontrak mereka tuk bikin album akhirnya band ini kemudian dikenal dengan nama J-Rocks saja, dan album pertama mereka “Topeng Sahabat” cukup sukses di pasaran dengan hit seperti “Lepaskan Diriku”, “Ceria”, dan “Berharap kau Kembali”. Aliran seperti mereka belum ada kala itu, sampai saat ini kayaknya juga belom ada. Ia ga c???

J-Rocks adalah band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum). Aliran band mereka adalah Japanese pop/rock. Album perdana mereka, Topeng Sahabat dirilis pada tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Into the Silent" dan "Serba Salah". Saat ini mereka dinaungi oleh label Aquarius Musikindo. Pencinta J-Rocks biasa disebut J-Rockstars.

Banyak fans fanatik band Jepang L'Arc~en~Ciel di Indonesia yang menuding bahwa dalam membuat lagunya, J-rocks meniru lagu-lagu L'Arc~en~Ciel. Sangat wajar bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku karena J-rocks memang terinspirasi oleh band yang satu ini.[rujukan?] Dan juga J-Rocks terinspirasi oleh Muse.[rujukan?]

Pada album keduanya, Spirit, J-Rocks memasukkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic, dan masih banyak lagi. Di album kedua ini, J-Rocks juga menampilkan Prisa.

Album kedua J-Rocks “Spirit”
Album kedua mereka yang bertajuk “Spirit”, makin menegaskan keberadaan mereka. Lagu hits mereka yang berjudul “Kau Curi Lagi”, (lagu ini dimainkan duet bareng Prisa) cukup disukai masyarakat dan diputar dimana-mana. Tapi sayang ya, menurut gw, nuansa Jepang-nya kurang. Kemudian single mereka tyang kedua “Cobalah Kau Mengerti” yang cukup catchy dan easy Listening, tapi yang paling bikin ngeh” adalah lagu “Tersesal”, dalam lagu ini olahan vokalnya berat banget, naik turun dengan suara Falsetto panjang dengan vibrasi di ujung nada, khas lagu Jepang dan Iman sepertinya berhasil membawakannya dengan sangat bagus, dan yang paling unik musiknya beraransemen Rock Opera, dan kebayang kan rumitnya, sederet lagu tadi mengartikan bahwa band ini memang memiliki kemampuan yang lebar, baik dalam beraliran, skill musikalitas maupun komersialitas.

Pertanyaan #2 : kenapa Iman dkk pengen ngebentuk band Jepangan, bukan yang laen??
Iman adalah seorang pecandu Jepang yang parah (apakah qt separah Iman??), jauh sebelum J-Rocks lahir, atau sejak SMP dia sudah punya konsep ngeband aliran Jepang, dan gak cuman itu saja lagu-lagu di album 1 dan 2 J-Rocks ternyata ada yang sudah diciptakannya di bangku SMP. Pantes aja ya, mereka bisa sesukses seperti sekarang, karena mereka menyukai pekerjaan mereka. mereka bermusik dengan hati, mereka memainkan musik dengan "nuansa" Jepang karena mereka menyukai itu.
(pelajaran #2 : lakukan apapun yang kamu suka (yang + tentunya), karena kamu gak bakal taw suatu saat hal itu bisa merubah hidup kamu!!)
Menurut Iman musik Jepang tidak seperti apa yang orang pandang selama ini dia melihat musik Jepang adalah sesuatu yang sangat luas dimana banyak genre musik tercampur aduk di Jepang sono, dan hanya terpisahkan oleh soal bahasa saja selebihnya musik Jepang adalah sesuatu yang universal bukan yang itu-itu saja (macem Laruku, X-Japan, Ayumi ), makanya di album J-Rocks nuansanya gado-gado gak cuman sempit satu macem musik saja.

Album terbaru J-Rocks
Album terbaru milik grup musik J Rocks siap untuk rilis. Setelah mereka sukses mengeluarkan single "Falling In Love" (lagu ini udah ngebuat banyak orang bener2 jatuh cinta, termasuk gw) dan "meraih Mimpi" (lagu ini menjadi original songnya MTV Staying Alive). Proses syuting video klip nya sendiri dilakukan di Inggris. Video klip ini menceritakan tentang seorang wanita yang jatuh cinta pada Sonny gitaris grup tersebut. Syuting dilakukan di studio AB Road dimana tempat grup legendaris The Beatles meraih sukses.
Album yang berjudul Road To AB dinamakan karena J Rock sangat ngefans dengan grup musik yang dikomandoi John Lennon ini. Selama di Inggris J Rock sempat mengikuti jejak sejarah grup musik The Beatles. Mungkin mereka bisa ke Inggris karena ini kali ya, karena mimpi mereka ??.
(pelajaran #3 : Terus kejar mimpi kita! seperti lagunya J-Rocks "meraih mimpi", siapa taw nanti qt bisa ke Jepang gara2 gw nge-fans sama J-Rocks. Amiiin ). Semoga J-Rocks akan menjadi legenda seperti The Beatles.

J-Rock Akhirnya Rekaman di Abbey Road Studios



Group band yang paling berbahagia pada acara A Mild Live Soundrenaline 2008 yaitu J-Rock. Gimana tidak mereka terpilih sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice dalam ajang Soundrenaline 2008.
Pengusung musik rock gaya Jepang ini dianggap sebagai band terbaik dalam menyuarakan apa yang ingin mereka sampaikan kepada publik musik. J-Rocks berhasil menyingkirkan band2 nominator lainnya yang tak kalah bagusnya, yaitu Nidji, Padi, Gigi, dan Saint Loco. Group2 band yang juga punya tempat terhormat di blantika musik tanah air.

Dengan mengusung tema nasionalisme seperti tergambar dalam penampilan mereka di Prambanan Peace Park pada Minggu (10/8). J-Rocks yang tampil cukup singkat mampu menasionalkan penonton A Mild Live Soundrenaline 2008 “Free Your Voice” dengan membagikan bendera kecil pada ribuan penonton. Terlihat di tengah penonton sebuah bendera merah putih besar berkibar juga.
Sony bersama Anton Rudi Kelces (drum), Swara Wimayoga (bas) dan Imam Taufik Rachman (vokal) akan menjalani rekaman di Abbey Road Studios yang legendaris. Studio yang telah mencetak sukses puluhan artis seperti Cliff Richard, Radiohead, Pink Floyd, Oasis, Green Day, U2 dan banyak lagi lainnya. Bahkan Abbey Road dipilih menjadi judul album The Beatles yang diluncurkan pada 1969 dan mengantar hit seperti Something dan Oh! Darling. Begitu terkenalnya studio ini, sampai-sampai band Amerika Red Hot Chili Peppers difoto telanjang hanya dengan kaos kaki jelek saat menyeberang zebra cross di depan studio itu.Congrats J-Rocks! [ati/a2]